MATERI KULIAH

This category contains 91 posts

Ekologi Smart City

Dalam beberapa tahun terakhir perencanaan pembangunan kota memberi banyak perhatian pada aspek lingkungan dan keberlanjutan. Bila sebelumnya lebih terfokus pada pembangunan fisik, kemudian dimensi ekonomi dan sosial, maka kini dimensi  lingkungan dan keberlanjutan menjadi perhatian utama. Upaya menuju keberlanjutan pembangunan dihadapkan pada sejumlah permasalahan  global, antara lain: Keanekaragaman hayati yang kini telah banyak berkurang, semakin banyak limbah berbahaya yang dihasilkan, terjadinya perubahan iklim, pemanasan global akibat efek rumah kaca, Permasalahan-permasalahan lingkungan global akibat penggundulan hutan tropis, punahnya masyarakat tradisional, kepunahandari sumber daya alam, ledakan jumlah penduduk; dan pembangunan yang tidak memperhatikan asas lingkungan dan sebagainya.

Berdasarkan keadaan itu, dalam melakukan perencanaan kota dibutuhkan pendekatan konsep perencanaan yang berkelanjutan. Ada beberapa konsep pengembangan kota yang berkelanjutan, salah satunya adalah konsep Smart City yang selaras dengan alam. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai ekologi dan konsep dari smart city.

Silahkan Download Makalahnya dibawah ini:

Tugas 3 Ekologi Smart City

Terima Kasih

BACA JUGA:

Radar Gun sebagai Salah Satu Penerapan Radar dalam Kehidupan Sehari – hari

Dewasa ini, peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam mengembangkan teknologi untuk kehidupan manusia, elektronika dan telekomunikasi banyak memegang peranan penting. Studi tentang gelombang banyak melahirkan teknologi-teknologi baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dalam bidang telekomunikasi, pengetahuan tentang gelombang elektromagnetik sangat diperlukan. Televisi, radio, telepon seluler, riset luar angkasa dan mengetahui letak pesawat terbang atau cuaca memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Gelombang Elektromagnetik merupakan  gabungan dari medan listrik dan medan magnet yang bergetar pada bidang yang saling tegak lurus satu sama lain.

Selain itu gelombang elektromaknetik juga dikembangkan dalam radar untuk mengetahui letak dan jarak dari suatu objek. Seiring dengan perkembangannya radar juga digunakan untuk mengukur kecepatan gerak dari suatu objek contohnya mobil. Dalam lalu lintas radar yang mengukur kecepatan dari suatu kendaraan sangat bermanfaat untuk mengawasi kendaraan yang melaju dengan kecepatan di atas aturan, sehingga memudahkan kepolisian melakukan tilang. Karena radar memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai radar kecepatan sebagai penerapannya di bidang lalu lintas.

Silahkan Download file Makalahnya dibawah ini:

MAKALAH RADAR 

Terima Kasih

BACA JUGA:

Eigenvector Analysis, PCA and ICA

Eigen berasal dari kata Jerman yang berarti sendiri, khas, karakteristik atau individu. Untuk memahami vektor eigen kita perlu memahami fungsi operasional dasar dari sebuah matriks. Secara umum, matriks linier mengubah arah dan besaran vektor. Eigenanalysis berguna dalam aplikasi seperti diagonalisasi dari korelasi matriks, pemrosesan sinyal radar, ekstraksi fitur, pengenalan pola, coding sinyal, estimasi kebisingan, dan pemisahan biomedis campuran atau sinyal komunikasi.

Sebuah aplikasi utama eigenanalysis dalam analisis komponen utama (principal component analysis atau PCA). PCA secara luas digunakan untuk ekstraksi fitur dan pengurangan dimensi dengan membuang fitur yang memiliki varians tidak signifikan atau sangat rendah signal-to-noise rationya.  PCA memungkinkan transformasi dan representasi dari sinyal dalam hal koefisien dari satu set vektor eigen ortonormal, sehingga komponen utama (yaitu komponen yang paling signifikan) yang memiliki nilai eigen terbesar dan paling signifikan.

Komponen analisis independen (Independent component analysis atau ICA) merupakan perluasan dari PCA untuk sinyal yang memiliki statistik orde tinggi. ICA biasanya melibatkan penentuan satu parameter yang diagonal  orde kedua (kovarians) dan orde keempat (kurtosis) dari sinyal. ICA sering digunakan sebagai add-on untuk PCA untuk pengolahan non-Gaussian sinyal seperti suara, gambar dan sinyal biomedis. ICA sangat berguna untuk pemisahan sinyal campuran dalam multi-sumber multi-sensor sistem medis dan multi-input multi-output (MIMO) sistem komunikasi.

Silahkan download file makalahnya dibawah ini:

EIGENVECTOR

Terima Kasih.

BACA JUGA :

LTE (Long Term Evolution)

Teknologi telekomunikasi saat ini sangat mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari perkembangan 1G sampai pada 4G yang banyak dikembangkan saat ini. Hal ini sangat menuntut operator maupun konsumen untuk mampu mengunakan dan mengembangkan dari kemajuang teknologi telekomunikasi itu.  karena jika tidak maka suatu negara akan mengalami ketinggalan dalam perkembangan teknologi telekomunikasi.

Dalam kurun waktu 10 tahun sejak lahirnya AMPS sudah terjadi perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai penemuan atau inovasi teknologi komunikasi dan pada akhir tahun 90-an muncullah teknologi 2G (Generasi Kedua). Perbedaan utama dari teknologi 1G dan 2G adalah 1G masih menggunakan sistem  Analog  sedangkan 2G sudah menggunakan sistem digital. Dengan adanya kehadiran teknologi generasi kedua, maka muncullah teknologi selular yang baru yaitu, GSM. yang merupakan suatu sistem komunikasi  wireless2G. Pada awal tahun 2000-an muncullah teknologi generasi 2.5 (2.5 G) yang mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution). Suatu protokol yang mengatur cara kerja transfer data pada sistem wireless GSM. Dalam teorinya kecepatan transfer data EDGE dapat mencapai 384 Kbps. Setelah adanya teknologi generasi pertama, kedua dan teknologi 2.5 G, maka disusul kemudian dengan generasi ketiga (3G) yang menawarkan kelebihan yang lebih baik lagi baik dari segi kemampuan fitur dan transfer data dengan memiliki kecepatan transfer data lebih cepat dari sebelumnya dalam menghadirkan layanan yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan. Selanjutnya setelah teknologi 3G pengembangan akan jaringan dan berbagai peralatan pendukungnya terus dilakukan hingga saat ini lahirlah teknologi LTE (Long Term Evolution).

Silahkan Download Makalahnya dibawah ini:

LTE (Long Term Evolution)

Terima Kasih

BACA JUGA:

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

Teknologi jaringan komputer sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja dalam kehidupan manusia. Dengan jaringan komputer manusia dapat saling berkomunikasi dengan yang lainnya melalu komputer mereka yang membentuk sebuah jaringan. Melalui jaringan itu mereka dapat saling bertukar informasi, dan data satu sama lainnya.

Komputer – komputer itu dapat saling membentuk jaringan dengan bantuan protocol yang disebut dengan IP Address.  IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer.

Dalam IP Address juga dikenal sebuah istilah subnetting yang bertujuan untuk membagi jaringan kedalam subnet – subnet sehingga memudahkan dalam pembagian network dan pengontrolan dari sebuah jaringan.

Sebagai seorang mahasiswa Telekomunikasi tentu saja konsep IP address dan subnetting wajib untuk di ketahui. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dijelaskan konsep dasar dari IP address dan perhitungan subnetting.

Silahkan download file makalahnya di:

IP dan SUBNETTING

Terima Kasih

BACA JUGA:

Makassar Smart City 2030

Kota Makassar merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai ibu kota yang juga merupakan pintu gerbang dari Indonesia bagian timur yang merupakan jalur perdanganan, ekonomi, sosial, politik , dan segala kemajuan maka kota Makassar mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kota dunia bahkan smart city atau kota pintar yang dapat menjadi kota idaman bagi masyarakat baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.

Kesiapan kota Makassar akan hal itu terbukti dari perkembangan infrastruktur di kota Makassar yang berkembang dengan pesat. Infrastruktur kota yang lebih maju dan lengkap, menegaskan arah Makassar menuju kota megapolitan semakin kentara. Infrastruktur jalan yang makin lengkap dengan berbagai pembangunan jalan lingkar, fly over dan perluasan jalan tol serta pelebaran jalan makin menegaskan kesiapan Makassar dalam menyongsong predikat sebagai kota utama di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit yang menembus cakrawala Makassar, juga mengaskan bahwa Makassar benar-benar tengah bersiap tinggal landas menuju megapolitan yang sebenarnya.

Oleh karena permasalahan di atas maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep kota Makassar sebagai smart city tahun 2030.

Silahkan Download Makalah dibawah ini:

TUGAS 5 MAKASSAR Smart City

Terima Kasih

BACA JUGA:

Ekosistem Pulau – Pulau

Pulau – pulau kecil biasanya didefenisikan berdasarkan dua kriteria utama yaitu luasan pulau dan jumlah penduduk yang menghuni pulau tersebut. Pulau-pulau kecil 7% dari wilayah dunia, dan merupakan entitas daratan yang memiliki karakteristik dan kerentanan khusus sehingga pengelolaan pulau kecil memerlukan format yang berbeda dengan wilayah daratan lain, khususnya pulau besar (mainland). Menurut definisi yang dikeluarkan oleh PBB dalam UNCLOS, definisi pulau adalah massa daratan yang terbentuk secara alami, dikelilingi oleh air dan selalu berada di atas permukaan saat air pasang. Namun, definisi pulau kecil masih dalam pengembangan sampai saat ini. Berikut ini adalah beberapa definisi pulau kecil yang dikeluarkan oleh beberapa instansi dan lembaga terkait:
– CSC (1984) : Pulau kecil adalah pulau dengan luas area < 5.000 km2
– UNESCO : Pulau kecil adalah pulau dengan luas area < 2.000 km2
– SK Menteri : Pulau kecil adalah pulau dengan luas area < 10.000 km2,
– DKP dengan jumlah penduduk < 20.000 orang
Hutan pada pulau kecil memiliki kondisi pertumbuhan yang khusus, misalnya vegetasi hutan didominasi oleh pohon-pohon yang tumbuh lambat, diameter batang pohon umumnya tidak terlalu besar dan daun tumbuhan umumnya sempit.

Silahkan Download File Makalahnya di bawah ini:

TUGAS 4 EKOSISTEM PULAU

Terima Kasih

 

EFEK RUMAH KACA

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.

Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.

Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.

Silahkan Download Makalahnya di:

TUGAS 2 EFEK RUMAH KACA

Terima Kasih

BACA JUGA:

Ekosistem Kawasan Perkotaan

A.    PENDAHULUAN

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Jenis – jenis Ekosistem:

1.      Ekosistem Air

Ekosistem air tawar.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.

Ekosistem air laut.

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.

Ekosistem estuari.

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.

Ekosistem pantai.

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

Ekosistem sungai.

Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.  Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.

Ekosistem terumbu karang.

Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

2.      Ekosistem Darat

Hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

Padang rumput.

Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

Gurun.

Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Di gurun dijumpai  tumbuhan berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.

Hutan gugur.

Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).

Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

Karst (batu gamping /gua).

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.

3.      Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah:

  1. bendungan
  2. hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
  3. agroekosistem berupa sawah tadah hujan
  4. sawah irigasi
  5. perkebunan sawit
  6. ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
  7. ekosistem ruang angkasa.

B.     EKOSISTEM PADA KAWASAN PERKOTAAN

Sejarah pekembangan kota menunjukkan bahwa pada awal tahun 1800 masyarakat yang hidup di ekosistem perkotaan diperkirakan hanya 1,7% dari seluruh populasi dunia. Pada saat itu masyarakat hidup di pedesaan dengan lingkungan hidup agraris. Hadirnya masyarakat industri pada akhir tahun 1800-an memulai kecenderungan terjadinya urbanisasi secara global. Pada tahun 1950 populasi masyarakat kota meningkat menjadi 28%, pada tahun 1985 mencapai 42%, dan pada tahun 2000-an akibat pertumbuhan pesat dari penduduk kota menyebabkan setengah penduduk dunia akan tinggal pada kota-kota besar. Tidak mengherankan jika pada saat ini disebut sebagai urban millineum.

Para pakar managemen perkotaan berpendapat bahwa hal demikian itu disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran terhadap tuntutan kehidupan di perkotaan yang lebih nyaman atau ‘sustainable” secara ekologis.  Untuk menciptakan suatu ekosistem perkotaan yang sustainable dalam artian dinamis, nyaman dan berbudaya (tertib dan teratur), maka pemahaman masyarakat perkotaan (urban society) terhadap bagaimana sebuah kota bekerja sebagai sistem ekologis merupakan conditio sine qua non. Pemahaman ini akan membawa masyarakat perkotaan dapat mengendalikan titik singgung penting antara aksi manusia dengan kualitas lingkungan hidup perkotaan.

Peningkatan jumlah penduduk di ekosistem perkotaan dimbangi dengan pertumbuhan ekonomi kawasan dan aset pembangunan seperti infrastruktur kota, jaringan jalan, gedung-gedung perkantoran, apartemen, dan lain-lain. Namun demikian terjadi pula peningkatan perubahan bentang alam, konversi lahan, peningkatan ketidakteraturan, berkurangnya kebersihan dan meningkatnya volume sampah serta pencemaran udara serta air. Di samping itu, muncul permasalahan yang berkaitan dengan hadirnya organisme-organisme vektor penyakit (hama permukiman). Kehadiran organisme vektor penyakit ini merupakan bagian dari masalah yang muncul pada ekosistem kota.

Lingkungan perkotaan mengalami perkembangan dan pembangunan yang sangat cepat dan mudah berubah-ubah. Urbanisasi, pemukiman dan gedung – gedung yang vertical, ketersediaan makanan, sampah, energy dan air bersih menjadi masalah yang pelik dikota-kota besar.

Habitat – habitat yang memberikan kesempatan beberapa jenis organism untuk beradaptasi adalah:

  1. Onggokan sampah memberikan tempat hewan nocturnal untuk mencari makan.
  2. Hewan nocturnal dapat membawa berbagai macam organisme pathogen yang hidup parasit.
  3. Bagian bawah atap rumah yang dihuni oleh burung –burung untuk berkembang biak dan bersarang
  4. Drainase air yang mengandung bahan-bahan organic dihuni oleh ikan, berudu, nyamuk yang dapat menjadi vector berbagai macam penyakit.
  5. Dinding dan tembok dihuni tanaman pionir dan hewan pionir.
  6. Taman berfungsi sebagai keindahan dan estetika kota untuk mengimbangi bentuk massif jalan, gedung-gedung dan rumah yang kaku serta tandus. Taman dibuat oleh manusia yang menyebabkan vegetasi yang ada sebagai habitat jenis burung, serangga, cecak, dan tupai. Didalamnya terjadi rantai makanan dan siklus hara yang relative pendek. Hal ini wajar, mengingat jenis tumbuhan yang ditanam tidak seragam. Dengan adanya vegetasi ditepi jalan dan tanah lapang mengundang jenis burung untuk bersarang, mencari makan dan bertengger. Jenis burung yang umumnya adalah burung gereja, pipit, jalak, kutilang, dan lainnya.
  7. Dinding dan tembok pagar atau rumah dapat dihuni oleh tanaman dan hewan. Tanaman yang sering di temui antara lain lumut daun, lumut kerak, paku-pakuan, tanaman perayap. Hewan yang terlihat antara lain laba-laba, semut dan cecak. Koloni organisme yang berada didinding dipengaruhi oleh tipe dan usia material bagunan, tipe dan usia cat. Dinding dan tembok baru tidak langsung dihuni organisme karena material bangunan masih bersifat racun dan tidak sesuai sebagai makanan tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
  2. http://singkep.tripod.com/artikel/artikelfirdaus4.htm
  3. http://urbanpest.blogspot.com/2009/03/ekosistem-permukiman-dan-keberadaan.html
  4. http://www.bimbie.com/ekologi-kota.htm
  5. http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/448/464
  6. http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/404/516

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT

Pada saat sekarang penggunaan pembangkit energy listrik tenaga minyak bumi, batu bara, dan gas alam sangatlah tidak effisien karena akan mengalami kehabisan akibat persediaan yang semakin berkurang. Hal ini tentu saja membuat kita mencari alternative yang dapat memecahkan masalah ini. Salah satu alternatifnya adalah pembangkit listrik energy pasang surut. Selain dengan persediaan yang tiada habisnya teknologi ini juga ramah terhadap lingkungan dan dapat diperoleh secara cuma – cuma.

Indonesia dengan luas perairan hampir 60% dari total luas wilayah sebesar  1.929.317 km2, Indonesia seharusnya bisa menerapkan teknologi alternatif ini.  Apalagi dengan bentangan Timur ke Barat sepanjang 5.150 km dan bentangan Utara ke Selatan  1.930 km telah mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Pada musim hujan, angin umumnya bergerak dari Utara Barat Laut dengan kandungan uap air dari Laut Cina Selatan dan Teluk Benggala. Di musim Barat, gelombang air laut naik dari biasanya di sekitar Pulau Jawa. Fenomena alamiah ini mempermudah pembuatan teknik pasang surut tersebut.

Penerapannya di Indonesia bukanlah sesuatu yang mustahil. Tapi perlu ada perencanaan yang matang untuk mewujudkannya. Karena ini dapat menjadi sumber energi alternatif potensial. Apalagi proses pembuatannya tidak merusak alam, melainkan ramah lingkungan. Tetapi sebelumnya, harus dilakukan sebuah riset yang berguna untuk mengukur kedalaman sepanjang garis pantai Indonesia. Sehingga dapat ditentukan di daerah mana saja yang layak. Bangsa Indonesia seharusnya menyadari bahwa alam menyediakan semua yang dibutuhkan. Hanya perlu kerja keras dan kebijakan yang memperhatikan sumber daya alam yang terbatas. Sehingga Indonesia tidak perlu risau akan cadangan energi.

Silahkan Download makalahnya di bawah ini:

ENERGI PASANG SURUT

Terima kasih

BACA JUGA: